Feature News
Kuliner Karanganyar : Ayam Ingkung Khas Jogja di Kandang Ingkung
Minggu 8 Januari 2023
Di tulis oleh : Rahmat Agus Kardianto dan Zevanya Nadine
Ayam ingkung merupakan kuliner dan hidangan khas Kota
Yogyakarta, biasanya berupa ayam dimasak utuh dengan rempah-rempah dan santan. Ayam
ingkung acapkali disajikan saat acara syukuran. Kini warga Karanganyar apabila
ingin mencicipi ayam ingkung ini tak perlu jauh-jauh ke Kota Jogja. Pasalnya, di pusat kota Kabupaten Karangayar terdapat
restoran yang menyediakan hidangan ayam ingkung yakni bernama Kandang
Ingkung.
Sesuai namanya, Kandang Ingkung menyajikan
hidangan utama berupa ayam ingkung atau ingkung ayam.Lokasi rumah makan
tersebut di Jalan Solo-Tawangmangu tepatnya di Kelurahan Cangakan,
Kecamatan/Kabupaten Karanganyar ini, sehingga aksesnya mudah. Ayam ingkung merupakan sajian ayam yang dimasak dengan bumbu
komplit dan ditambah kuah santan kental. Restoran tersebut juga menawarkan
pengalaman bersantap di alam terbuka atau luar ruangan (outdoor) sehingga
suasana asri terasa semakin kental. Hidangan tersebut bisa dipesan satu ayam
utuh atau memesan per paket.
Harga ayam utuh mulai Rp 149 ribu, sedangkan untuk satu
paket dengan seperempat ekor ayam harga mulai Rp 39 ribu. Porsi ayam utuh bisa
untuk porsi empat hingga lima orang, sedangkan untuk paket satu orang. Ingkung
ayam di tempat ini bisa dinikmati sesuai selera, yaitu dengan digoreng atau diberi kuah santan. Masakan tersebut
disajikan di atas tampah beralaskan daun pisang bersama menu pelengkap lainnya.
Selain itu, ada menu pelengkap di ayam ingkung tersebut adalah oseng jantung
pisang, oseng daun pepaya, sambal, mentimun, lalap, peyek bayam, dan garang
asem bambu yang memiliki cita rasa khas Jawa.
Kemudian untuk hidangan nasinya menggunakan nasi gurih atau
yang biasa dikenal dengan nasi uduk. Seluruh menu yang disajikan juga terasa
lezat dan lengkap. Mulai dari cita rasa gurih, pedas, dan asin dari keenam
hidangan. Hidangan satu paket mampu mengenyangkan perut. Kemudian, di Kandang
Ingkung, juga terdapa berbagai minuman tradisional. Minuman di sana ada kopi
gayo arabika dan robusta yang dipadukan dengan gula batu atau gula aren. Di
sana disediakan ceret berisi air yang dimasak di atas tungku dan kayu bakar. Rasa
dan sajian kopi semakin nikmat dan autentik karena diminum dari gelas berbahan
seng khas tempo dahulu. Sehingga menambah kental suasana pedesaan. Uniknya,
pengunjung bisa menikmati kopi sepuasnya dengan sistem membayar seikhlasnya.
Komentar
Posting Komentar